Stop Motion
3 Dimensi Shaun The Sheep. Dalam dunia animasidikenal
banyak teknik untuk membuatnya. Salah satunya adalah Teknik Animasi
Stop Motion menggunakan Clay (Semacam
Lempung) atau tanah liat. Teknik ini sebenarnyamerupakan teknik animasi klasik atau primitif namun apabila dikerjakan
secaraprofesional dengan ide-ide cerita menarik dan penyajian bagus ternyata
dapatmenghasilkan karya animasi yang luar biasa.Salah satu contoh karya animasi stop motion menggunakan
bahan clay
yang
spektakuler adalah Shaun The Sheep. Banyak
yang menyukai animasi ini mulai dari anak-anak sampaiorang dewasa. Ide cerita yang menarik serta
karakter-karakter tokoh yang lucusepertinya selalu membuat pemirsa
merasa terhibur dan tertawa. Di sini saya tidak akanmembahas tentang ide cerita
dari Film Animasi 3 Dimensi Shaun The Sheep tetapi sayaakan mencoba mengajak Anda untuk sedikit mengetahui bagaimana sulit dan
rumitnya proses pembuatan animasi Stop Motion 3D Shaun The Sheep tersebut. Berikut photo-photo
tahap pembuatan animasi shaun the sheep :
1. Pembuatan
Storyboard dan Story Line
Setelah ide cerita ditentukan dan naskah dibuat oleh scriptwriter maka selanjutnyaadalah tugas Storyboard Maker untuk membuat
Storyboard dan Story Line. semuastoryboard dan story
line digambar dan dibuat secara manual menggunakan tangan. Padatahap ini dibuat keyframe untuk setiap scene dan ditentukan durasi setiap gerakankarakter
untuk menentukan berapa jumlah frame yang harus dibuat nantinya. Pembuatan
keyframe
Untuk In
Between juga sudah termasuk di dalamnya.
2. Persiapan
Media dan Space
Rumput tiruan dilekatkan pada plat baja dan semua property
termasuk rumah-rumahan, pohon-pohonan, meja,
rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian dasarnyasehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya
posisi tetap terjaga. Latar belakangberupa layar dengan gambar sesuai dengan
situasi scene dan didukung tata
cahayasedemikian rupa. Perlengkapan
perbengkelan sepertinya sudah menjadi keharusan padatahap ini.
3. Pembuatan
Property dan Kostum
Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property
Maker untuk menghasilkan bentuk
yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari
Property Maker Helen Javes
: “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja dibuatmanual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.”
Pekerjaan
Property
maker bukan tanpa resiko. Jari
teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resikopekerjaan
sehari-hari.
4. Pembuatan
Model dan Tokoh
Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan
lempung(tanah
liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau
silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk
bahan bisa digunakanapa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah
saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion ). Setiap bagian
anggota tubuh dapat dilepas dan dipasangdan
setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata,kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll)
untuk memudahkan perubahan ekspresikarakter.
5.
Pengaturan Ekspresi
Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan
lempung(tanah
liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau
silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk
bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah
saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota
tubuh dapat dilepas dan dipasangdan setiap
tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata,kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll)
untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.
6. Suku
Cadang dan Penyimpanan
Kalau
dilihat sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak.
7.
Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)
Animasi Stop
Motion dibuat dengan menggerakkan
karakter/obyek sedikit demi sedikitdan
dilakukan pengambilan gambar pada setiap perubahan karakter/obyek
tersebut.Sepertinya pada tahap ini harus sangat teliti dan sabar karena
berpengaruh langsung pada hasil produksi animasi. Untuk mendapatkan hasil
gerakan yang halus, pada prosespembuatan Animasi Stop Motion 3D Shaun The
Sheep setiap perubahan gerakkarakter/obyek
digunakan 25 kali perubahan gerakan/posisi setiap detik atau 25 fps(frame per second). Hal itu sesuai dengan standar
mata manusia yang akan menangkapkontinyu gerakan obyek yang bergerak
pada kecepatan frame tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar